Ekstasee Beban

Jika dawai alam bergetar, jiwaku bergemuruh. Menari-nari memanah arti. Berlomba dengan angin adalah suatu eksatasee tersendiri di lorong kumparan geloraku. Menuruni tikungan seperti busur panah yang melesat-lesat di bawah tarian kecepatan.

Terkadang beban itu selalu mengusik. Merebahkan diri di jalan setapak. Membagi ruang tujuan menjadi kotak angka yang ambigu. Beban itu memutuskan dawai tarian semu. Meretakkan cermin menjadi seribu wajah yang membisu.

Tak peduli. Aku akan selalu megenggamimu wahai dimensi beban. Karena kecepatan cahayapun tak akan menghasilkan energi tanpa kehadiranmu. Jadi,… Selamat datang di dunia baruku.

0 Comments:

Post a Comment